PRODUK INOVASI POLINES "POLITRACK" TAMPIL DI TEI 2024
Tangerang – Dalam ajang pameran internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, produk-produk inovatif Politeknik Negeri Semarang (Polines) sukses menarik perhatian pengunjung lokal dan internasional. Polines menampilkan dua produknya, yaitu Politrack dan Wikrama Kinetics.
Politreck merupakan alat manufaktur yang berupa crawler dumper yang dirancang untuk membantu industri kelapa sawit agar dapat memanen lebih efektif. Sementara itu, Wikrama Kinetics adalah alat inovatif untuk memantau pergerakan pasien strok selama fisioterapi.
Sebagai informasi, stan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam TEI 2024, diproyeksikan untuk dapat membuka peluang kerja sama, baik dari sisi riset maupun produksi. Stan tersebut terdiri atas 10 satuan perguruan tinggi vokasi dan salah satunya adalah produk inovasi dari Polines. Pada TEI tahun ini, Polines ingin memperkenalkan inovasi yang tidak hanya berfokus pada teknologi maju, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Politreck ala Polines merupakan hasil tangan dosen Denny Surindra
yang berkolaborasi bersama mahasiswa. Berdasarkan penjelasannya, Politreck merupakan sistem transportasi pengangkut kelapa sawit yang efisien. Tak hanya itu, material yang lebih tebal dibandingkan produk serupa dari China, memastikan produk ini memiliki daya tahan yang lebih lama.
“Produk ini sangat cocok untuk membantu industri perkebunan kelapa sawit karena kapasitas angkutnya mencapai 300 ton,” jelas Denny.
Lebih lanjut, Denny pun menjelaskan bahwa Politreck ini mampu menurunkan biaya transportasi dalam jangka panjang. Menurutnya, jika biaya transportasi di perkebunan memakan pengeluaran yang banyak dalam industri, tetapi jika menggunakan Politreck, industri mampu memangkas pengeluaran transportasi.
Produk yang tak kalah bermanfaat untuk industri lainnya dari Polines adalah Wikrama Kinetics. Wikrama Kinetics membantu para pasien saat melakukan fisioterapi. Dilengkapi sensor dan kamera 30 fps, alat ini memberikan penilaian akurat tentang kekuatan dan koordinasi pasien, serta umpan balik visual real-time untuk membantu pemulihan. Dengan teknologi pemrosesan data dan Gait Monitoring System (GMS), alat ini memandu terapis dan pasien dalam meningkatkan kualitas terapi rehabilitasi.
Farika Tono Putri, selaku dosen Program Studi Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan, menjelaskan bahwa produk ini memberikan panduan visual kepada pasien untuk memotivasi dan melacak perkembangan pemulihan.
“Lewat produk ini, kita bisa menyediakan data kemajuan pasien sehingga membantu penyesuaian terapi yang lebih tepat,” tutur Farika.
Pengembangan dan kolaborasi bersama industri juga menjadi poin utama dalam memaksimalkan sistem Wikrama Kinetics. Farika menyebutkan bahwa mitra produksi untuk produk ini adalah Mandiri Centre, Lebak Bulus, Jakarta.
Farika menyebutkan, “Produk ini sudah digunakan juga di Klinik Rehabilitasi Mandiri Center mulai tahun lalu.” (Zia/Cecep)
Sumber: vokasi.kemdikbud.go.id