Tim POLINES Dukung Pertanian Berkelanjutan di Sragen dengan Terobosan Energi Terbarukan
SEMARANG – Tim Politeknik Negeri Semarang (POLINES) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan membawa inovasi berbasis energi terbarukan yang secara langsung mendukung pertanian berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Melalui skema Program Penerapan Teknologi Tepat Guna (PPTTG) INOVOKASI, tim ini sukses menerapkan teknologi sel surya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kelompok Tani Sragen.
Tim multidisiplin ini diketuai oleh Dr. Dwiana Hendrawati, S.T., M.T., bersama Dr. Ir. Kurnianingsih, S.T., M.T., Nur Fatowil Aulia, S.T., M.T., Dra. Mardinawati, M.M., dan Dr. Wyati Saddewisasi, S.E., M.Si. Mereka juga melibatkan mahasiswa dari program studi Teknologi Rekayasa Pembangkit Energi, Teknologi Rekayasa Komputer, dan Komputerisasi Akuntansi, dalam rangka mendukung konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kolaborasi ini terwujud dengan dukungan dari platform Kedaireka dan pendanaan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (DAPTV) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi tahun 2024.
Program ini fokus pada penerapan inovasi teknologi untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh para petani, terutama dalam menjaga kontinuitas pengairan dalam sistem budidaya melon hidroponik (kelompok Sumber Tani) dan pengembangbiakan lele dengan sistem bioflok (Kelompok Perikanan Amanah).
Teknologi yang diterapkan oleh tim POLINES berupa pembangkit listrik tenaga surya yang digunakan untuk mengoperasikan pompa air (Pompa Air Tenaga Surya/PATS). Pompa air ini berfungsi menjaga sirkulasi air yang berkelanjutan, sehingga tanaman melon dalam sistem hidroponik dapat menerima suplai nutrisi yang konsisten.
Di sisi lain, pengoperasian pompa air juga mendukung sistem bioflok yang digunakan untuk pengembangbiakan ikan lele, menjaga kualitas air dan lingkungan kolam yang optimal.
Pemanfaatan sel surya ini menawarkan solusi yang ramah lingkungan sekaligus ekonomis bagi para petani. Dengan menggunakan energi terbarukan dari matahari, ketergantungan pada listrik konvensional dapat dikurangi, menghemat biaya operasional dan mengurangi jejak karbon. Hal ini sejalan dengan visi pertanian berkelanjutan yang menekankan efisiensi sumber daya dan keberlanjutan lingkungan.
“Melalui penerapan teknologi ini, kami berharap dapat membantu petani melon hidroponik dan lele bioflok di Sragen untuk meningkatkan produktivitas mereka, sekaligus mendorong penggunaan teknologi ramah lingkungan,” ujar ketua tim Dr. Dwiana Hendrawati, S.T., M.T.
Dengan adanya inovasi ini, Kelompok Tani Sragen diharapkan dapat terus meningkatkan hasil pertanian mereka, baik dalam kualitas maupun kuantitas. Lebih dari itu, penerapan energi terbarukan dalam sektor pertanian ini juga memberikan contoh nyata tentang bagaimana teknologi dapat diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Program yang dilaksanakan oleh POLINES ini bukan hanya sekadar memberikan solusi teknologi, tetapi juga memberdayakan masyarakat petani untuk bisa lebih mandiri dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi masa kini.
Ini adalah langkah maju yang diharapkan dapat diadopsi oleh kelompok tani lain di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan iklim dan kebutuhan energi yang terus meningkat. (BIZ/rit)
Sumber: jatengpos.co.id